Insiden Puluhan Wartawan Dilarang Masuk Saat Pembukaan POPDA Jatim di Bangkalan

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Header Menu

Insiden Puluhan Wartawan Dilarang Masuk Saat Pembukaan POPDA Jatim di Bangkalan

Rabu, 06 November 2024
Insiden saat puluhan wartawan tidak diperbolehkan masuk pada pembukaan POPDA Jatim di Bangkalan.
Foto: istimewa


JURNALREPORTASE.COM, Bangkalan - Kemeriahan pembukaan gelaran POPDA XIV Jawa Timur di Kabupaten Bangkalan ternyata dinodai dengan insiden yang menimpa para jurnalis di Kabupaten Bangkalan lantaran tidak bisa masuk ke dalam Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Selasa (05/11/2024) malam.


Kejadian itu bermula saat puluhan jurnalis Bangkalan yang bermaksud masuk ke SGB. Tetapi di pintu masuk, mereka tidak mendapat ijin dari panitia yang menjaga pintu masuk utama. 


Saat mau masuk, mereka sempat ditanyakan ID Card oleh panitia yang berjaga, setelah menunjukkan ID Card ternyata mereka tetap tidak bisa masuk dengan alasan sudah penuh. 


Sontak saja, peristiwa itu menuai kekecewaan dari para jurnalis Bangkalan. Sebagai bentuk kekecewaan, mereka mengembalikan ID Card yang diberikan panitia dan bahkan ada yang membakar kaos. 


Mahmudi, Ketua organisasi LIRA Bangkalan juga tidak diperkenankan masuk meskipun sudah memiliki izin dan seragam sebagai tamu undangan.


"Ini wartawan, kenapa tidak bisa masuk, saya membela wartawan, agar dapat memberitakan Popda, kenapa dilarang," kata Mahmudi kepada panitia", kata Mahmudi.


Menurut Mahmudi, pelarangan ini tidak masuk akal. Sebab, para awak media Bangkalan juga berperan mensukseskan kegiatan POPDA XIV dan PAPERDA II Jatim.


Fauzi, Ketua Aliansi Jurnalis Bangkalan (AJB) menyayangkan peristiwa tersebut. Fauzi bahkan meminta panitia provinsi hingga kabupaten untuk memberikan klarifikasi atas kejadian tersebut


"Kita ini di undang resmi untuk melakukan liputan Pembukaan  POPDA, tapi kok malah di larang masuk, kita ini tuan rumah kok malah di tolak, Jangan-jangan ada anggaran yang ditutupi, sehingga wartawan Bangkalan dilarang meliput,” ucap Fauzi. (Red)