Relawan G25 Indonesia saat menemui Pengasuh Ponpes At-Ta'awun Sabilush Sholihin. Foto: istimewa |
JurnalReportase.com, Bangkalan- Yayasan Gerakan Dualima Indonesia atau yang dikenal dengan G25 Indonesia terus merealisasikan programnya untuk membantu berbagai kalangan yang membutuhkan. Kali ini, tepat Bulan Ramadhan, G25 Indonesia menyalurkan bantuan ke Pondok Pesantren At-Ta'awun Sabilush Sholihin, Pedeng Socah, Bangkalan,Minggu (17/03/2024).
Dasuki Rahmad, Ketua G25 Indonesia Ini menjelaskan, bantuan yang diberikan berupa kebutuhan untuk takjil, buka puasa dan sahur santri selama 18 hari sebagaimana program Pondok Pesantren tersebut.
"Ini masuk program social charity, jadi kita memberikan bantuan berupa beras, minyak goreng, aneka bumbu dan kebutuhan lainnya yang nominalnya sekitar 3 juta lebih," jelas Dasuki.
Penyerahan paket bantuan dari G25 Indonesia kepada Pengasuh Ponpes At-Ta'awun Sabilush Sholihin. Foto: istimewa |
Bantuan itu diberikan setelah melalui proses identifikasi, bahwa santri yang mondok disini ada yang dari Bangkalan, kemudian juga luar Bangkalan, ada juga mahasiswa yang kuliah di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan rata-rata dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu.
"Makanya, setelah melalui identifikasi itu, lalu kita rapatkan dan kita putuskan untuk memberikan bantuan," tandasnya.
Masih kata Dasuki, bahkan beberapa waktu yang lalu, Santri di Pondok Pesantren tersebut juga ada yang mendapat bantuan pendidikan, berupa pemberian alat tulis dan beberapa kebutuhan sekolah lainnya.
"Semoga bantuan ini bermanfaat, dan kelak santri-santri yang dibantu bisa menjadi generasi yang sukses dan bermanfaat juga untuk sesama," tambah Ketua PA GMNI Kabupaten Bangkalan ini.
Dasuki juga mengungkapkan, pemberian bantuan dari G25 Indonesia mendapat respon yang positif dari Pengasuh Ponpes Pondok Pesantren At-Ta'awun Sabilush Sholihin, Pedeng Socah, Bangkalan.
Kedatangan relawan G25 Indonesia disambut langsung oleh Pengasuh Ponpes yaitu KH. Moh. Mansyur, beserta putranya Ra Ulul Albab. Sedangkan dari G25 Indonesia turut hadir sejumlah relawan, termasuk juga ada dari Ikatan Mahasiswa Socah (IKMS). (*)